Rasulullah
sebagai teladan
Untuk mencari panutan atau teladan, bagi ummat muslim tidaklah
sulit, karena sudah ada dan sudah digariskan dalam Al-Qur’an, tinggal sejauh
mana ia benar-benar mau meneladaninya. Firman Allah SWT, sudah jelas Qs :21.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21), dalam riwayah muslim
disebutkan ““Akhlaq nabi adalah Al-Qur’an”. HR Muslim
Untuk benar-benar dapat meneladaninya, saat dimana
banyak orang memperingati miladnya, sudah seharusnya ummat muslim kembali
mempelajari sirah kehidupannya, sehingga dapat menerapkan nilai dan tata cara
hidup dan pergaulannya. Sehingga mereka menjadi pengikut dengan sebaik-baiknya
pengikut dengan keteladan yang sempurna. Seperti Firman Allah SWT “Kamu adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”. (QS Ali Imran:110)
Sangat banyak yang harus dicontoh dari keteladan
Rasulullah, karena beliau penyempurna risalah, sehingga memasuki segala ragam
kehidupan ada padanya sebagai contoh keteladanan. Dalam oretan ini tentu saja
tidak akan bisa mengupasnya secara sempurna dan luas, kecuali sedikit saja,
diantaranya :
Keteladanan dalam beribadah. Beliau hidup sebagaimana
sahabat lainnya hidup beraktipitas.
Dalam riwayahnya dijelaskan, beliau perperang, berdagang, berdakwah, berumah
tangga –beristri, tidur-bangun, bergaul dengan para sahabatnyai. Namun dari
segi ibadah beliau tidak pernah lalai, tidak terpengaruh dengan persoalan yang
dihadapinya. ia orang yang paling takut kepada Alloh, yang kemudian
menjadikannya sebagai orang yang paling banyak beribadah. Istrinya pernah
menanyakan kenapa ia selalu beribadah padahal beliau orang yang diampuni
dosanya, itu sudah mendapat jaminan. Jawab beliau ‘ semakin ia diampuni maka
semakin ia bersyukur yang dilakukannya dengan cara beibadah.
Dalam berdagang, beliau dikenal dengan kejujurannya
sehingga Al-amin menjadi julukannya. Siapapun tidak pernah ragu untuk
menitipkan dagangannya kepada beliau. Namun bukan sebatas itu saja yang dikenal
saat berdagang. Beliau dikenal sangat sopan jika menjual dan sangat ramah jika
membeli.
Saat bergaul dengan para sahabat juga kepada siapa
saja, akhlak beliau sangat santun beretika. beliau adalah sebaik-baik manusia
dalam berakhlaq dan beretika, orang yang paling mulia dan paling bertaqwa dalam
berinteraksi. Allah berfirman sambil memuji nabi saw: “Sungguh dalam dirimu
terdapat akhlaq yang mulia”. (QS Al-Qalam:4) Dan Aisyah pernah berkata ketika
ditanya kepadanya tentang akhlaq nabi saw, beliau berkata: “Akhlaq nabi adalah
Al-Qur’an”. (HR Muslim)
Saat memasuki kota makkah, karena ditaklukkannya –
pathul makkah. beliau berkata kepada orang yang memusuhi dan memeranginya: “Pergilah
kamu, hari ini kamu bebas”.
Sungguh sangat menakjubkan sejarah hidup Rasulullah.
Sungguh agung perilaku dan akhlaknya, sehingga semua itu dapat dikatakan madrasah Ilahiyah bagi setiap pemimpin, bagi
setiap presiden, bagi setiap penguasa, bagi setiap komandan, bagi setiap hakim,
bagi setiap ahli politik, bagi setiap guru, bagi setiap pasangan suami isteri,
bagi setiap ibu-bapa.
beliau adalah suri tauladan yang sempurna bagi seluruh
manusia, dan bagi setiap yang menginginkan kesempurnaan dalam berbagai bentuk
dan manifestasi, segala puji bagi Alloh yang telah memberikan nikmat kepada
Nabi Muhammad saw untuk semua, dan segala puji bagi Alloh yang telah memberikan
nikmat kepada Rasululloh untuk umat manusia seluruhnya.
Sangat banyak
keteladanan yang dapat dicontoh dari Rasululloh, yang seakan-akan tidak
pernah habis. Sehingga secara keseluruhan memang beliau sebaik-baiknya contoh,
pembawa rahmat bagi alam semesta. “Dan tidaklah Kami mengutusmu kecuali
untuk memberi rahmat bagi semesta alam” (QS Al-Anbiya:107)
Rasulullah telah menjadi teladan para shahabatnya,
serta menjadi panutan dalam melangkah kehidupan yang penuh berkah, dari
tantangan kehiruk pikukan dunia. “Sesungguhnya
pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang
mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.”
(Al-Ahzab: 21) Dan Nabi saw sendiri bersabda:
“Sesungguhnya Aku diutus untuk membawa rahmat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar