Istri selingkuh
Banyak perceraian yang diawali dengan adanya
perselingkuhan, terutama suaminya dengan wanita lain, sehingga istri menuntut
cerai. Bila tidak dikabulkan suami, istri dapat mengadukannya ke kantor urusan
agama yang dilanjutkan ke pengadilan agama. Namun sekarang seiring semakin
modernnya keadaan, perselingkuhan bukan didominasi laki-laki atau suami.
Perempuan-istripun seringkali melakukannya, lantas bagaimana syariat
menyikapinya. Karena perempuan yang selingkuh-berzina , ia lebih buruk dari pada
laki-laki selingkuh. Jauh lebih buruk lagi bila keadaannya masih menjadi
istri-maksudnya sudah menikah, dosanya jauh lebih besar. Sebagian besar ulama
berpendapat :
1.
Suami boleh mempertahankannya, bila istri bertaubat dan sangat menyesali
perbuatannya, bahkan dia berusaha meminta maaf kepada suaminya, mengubah cara
pergaulannya dan cara berpakaiannya. Dia menjadi wanita yang dekat dengan Allah
SWT, menutup aurat dan menghindari pergaulan dengan lelaki yang bukan mahramnya.
Dengan catatan :
a.
Suami harus siap memaafkan istrinya dan tidak
mengungkit masa lalunya, setelah dia bertaubat.
b.
Suami siap merahasiakan kasus istrinya dan tidak
menceritakannya kepada siapapun.
Namun suami yang tak kuasa menceraikan istrinya, namun juga sangat sulit
baginya memaafkan perselingkuhannya. Sehingga suami hanya bisa marah–marah
terus, bahkan menzalimi istrinya. maka pilihan cerai lebih baik, dari pada
mempertahankan istrinya, agar tidak menimbulkan perbuatan maksiat yang baru.
2.
suami menceraikan istrinya, bila istri belum bertaubat
dan tidak menunjukkan penyesalan, bahkan pergaulannya masih bebas seperti
sebelumnya, meskipun bia jadi dia hanya meminta maaf kepada suaminya.
e
Karena ketika sang suami mempertahankan istrinya, dia
dianggap tidak memiliki rasa cemburu, dan tergolong suami dayuts. Dan sikap ini
termasuk dosa besar.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma,
Rasulullah Saw bersabda,
“Tiga orang yang tidak akan Allah lihat mereka
pada hari kiamat: Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita tomboi, dan
lelaki dayuts.” (HR. Ahmad 5372, Nasai 2562
Dalam hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bahwa Allah ta’ala ketika
menciptakan surga, Dia berfirman: ‘Demi keagungan dan kebesaran-Ku, tidak akan
ada yang bisa memasukimu (surga), orang yang bakhil, pendusta, dan dayuts.”
Dayuts adalah orang yang tidak memiliki rasa cemburu. Dalam hadis shahih, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin memliki
rasa cemburu, dan Allah juga cemburu. Cemburunya Allah adalah ketika ada
seorang hamba melakukan apa yang Dia haramkan untuknya.”
“Dan Allah
telah berfirman Qs 24:3
|
|
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan
yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak
dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan
yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mu'min. Qs Annur
: 3
|
Daru ayat tersebut apat dimaknai bahwa wanita pezina,
tidak boleh dinikahi kecuali setelah dia bertaubat. Demikian pula ketika seorang
istri berzina, tidak boleh bagi sang suami untuk tetap mempertahankannya,
selama dia belum bertaubat dari zina, dan dia harus menceraikannya. Jika tidak,
dia termasuk dayuts.”
1 komentar:
aku juga selingkuh. saat aku nikah dg suami yg ke 2, suami kumerantau, selingkuhanku suka datang ke rumah malam hari, kebetulan rumahku dkt sawah dan sungai shg suasana sepi, kebetulan ayahku sdh tiada, shg aku dan selingkuhanku dg leluasa berbuat mesum shg aku hamil. suami ku akhirnya tau, aku cerai, dan kemudian nikah dg selingkuhanku. mungkin aku kena pelet shg aku mudah tergoda cowok lain. semua cowo sekampung dg ku..
Posting Komentar