ITQUN
MINANNAAR
Para ulama membagi fase Ramadhan
menjadi tiga, sepuluh pertama disebut
hari penuh rahmah, pertengannya magfiroh dan sepuluh terakhir itqun
minan Nar.
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu, dimana Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun
Minan Nar (pembebasan dari api neraka)
Rasulullah Bersabda:
“Adalah Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,
beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan
keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Hikmah di balik meningkatnya ibadah nabi saw itu adalah karena sepuluh hari yang terakhir merupakan penutup bagi bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya.
Hikmah di balik meningkatnya ibadah nabi saw itu adalah karena sepuluh hari yang terakhir merupakan penutup bagi bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya.
·
Pertama, menghidupkan malam, Aisyah ra berkata:
“Tidak pernah aku melihat beliau (Nabi SAW) melakukan ibadah pada malam hari
hingga pagi harinya dan berpuasa selama satu bulan penuh kecuali di bulan
Ramadhan.” (HR. Muslim)
·
Kedua, Membangunkan keluarganya, Diriwayatkan dari Ali
bin Abi Thalib: ia berkata: “Rasulullah SAW membangunkan keluarganya di sepuluh
hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Turmudzi).
·
Ketiga, “mengencangkan ikat pinggang, Maksudnya, beliau
menjauhkan diri dari menggauli istri-istrinya. Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Anas disebutkan bahwa beliau melipat ranjangnya dan
menjauhkan diri dari menggauli istri.Namun, jika diri Anda sedang ‘bergejolak’
tentunya lebih baik Anda menunaikan ‘hajat’ terlebih dahulu, barulah Anda
kembali fokus dalam menghidupkan malam-malam di sepuluh hari yang terakhir ini.
·
Keempat, mandi antara Maghrib dan Isya, Aisyah, berkata:
“Di bulan Ramadhan, Rasulullah biasanya tidur dan bangun malam, namun jika telah masuk sepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan ikat pinggang, menjauhi istri-istrinya, dan mandi di waktu antara Magrib dan Isya.”
“Di bulan Ramadhan, Rasulullah biasanya tidur dan bangun malam, namun jika telah masuk sepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan ikat pinggang, menjauhi istri-istrinya, dan mandi di waktu antara Magrib dan Isya.”
·
Kelima, Iktikaf, Aisyah berkata: “Nabi SAW melakukan
iktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal.
Kemudian, istri-istrinya yang melakukan iktikaf sepeninggal beliau.” (HR.
Bukhari-Muslim)
Tujuan nabi melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir ialah untuk menghentikan berbagai rutinitas kesibukannya, mengosongkan pikiran, mengasingkan diri demi bermunajat kepada Allah, berdzikir dan berdoa kepada-Nya.
Tujuan nabi melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir ialah untuk menghentikan berbagai rutinitas kesibukannya, mengosongkan pikiran, mengasingkan diri demi bermunajat kepada Allah, berdzikir dan berdoa kepada-Nya.
Salah
satu jaminan Rasul kepada orang yang berpuasa adalah bahwa pada periode 10 yang
terakhir Allah akan membebaskan mereka dari ancaman belenggu api neraka.
Maknanya adalah 10 malam terakhir itu memang merupakan babak final dari
pelatihan Ramadhan yang sangat menentukan. Yang pada akhirnya manusia dituntut
harus mampu :
ü Menahan hawa napsu baik
itu nafsu serakah, ambisi kekuasaan, dll.
ü Lepas dari api
Syaithoniyah yang terbuat dari api. Nabi bersabda ‘
sesungguhnya syaithan itu masuk kedalam diri anak Adam itu melalui peredaran
darah mereka.
ü Lepas dari api Hasad,
dendam dan permusuhan. Sesuai dengan sabda Nabi “Jauhi oleh kalian sifat hasad
! karena sesungguhnya hasad itu akan memakan amal kalian seperti halnya api
memakan kayu bakar “