Pemimpin non muslim
Dalam hiruk pikupnya kepemimpinan
nusantara, banyak pendapat yang beragam mengenai pemimpin non muslim. Kelihaian
argumentasi yang dikemukakan cukup memukai dan dapat mengelabui ujungnya.
Banyak yang membela membolehkan dan banyak pula yang menentangnya, kesemuanya
menggunakan dalil yang sama dengan kajian dan telahan yang berbeda,namun
kembali kepada Al ur’an sudah jelas tertulis, diantaranta :
·
QS. 3. Aali 'Imraan : 28. "Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang
kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti
dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali(mu)."
·
QS. 4. An-Nisaa' : 144. "Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN /
PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan
alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
·
QS. 5. Al-Maa-idah : 57. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan
dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu,
dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah
jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."
·
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat
sendiri : QS. 9. At-Taubah : 23. "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu
jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG)
jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara
kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim."
·
QS. 58. Al-Mujaadilah : 22. "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman
pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang
yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK,
atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah
orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan
mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka
ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas
terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."
·
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia, QS. 3.
Aali 'Imraan : 118. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi
TEMAN KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka
tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa
yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
·
QS. 9. At-Taubah : 16. "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum
mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak
mengambil menjadi TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman ? Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
·
Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat
Islam, QS. 28. Al-Qashash : 86. "Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran
diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari
Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang
kafir."
·
QS. 60. Al-Mumtahanah : 13. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus
asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada
dalam kubur berputus asa."
·
Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim, QS. 3.
Aali 'Imraan : 149-150. "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu ENTAATI orang-orang yang
KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran),
lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah
Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."
·
Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai
muslim, QS. 4. An-Nisaa' : 141. "...... dan Allah sekali-kali tidak akan
MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang
beriman."
·
Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai
pemimpin, QS. 4. An-Nisaa' : 138-139. "Kabarkanlah kepada
orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman
penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan
di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan
Allah."
·
Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai
pemimpin, QS. 5. Al-Maa-idah : 51. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang ZALIM."
·
Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai
pemimpin, QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81. "Kamu melihat kebanyakan
dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik).
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu
kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya
mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang diturunkan
kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu
menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang
FASIQ."
·
Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai
pemimpin, QS. 60. Al-Mumtahanah : 1. "Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman
setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa
kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang
datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir)
kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika
kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku
(janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita
Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa
yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di
antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah TERSESAT dari jalan
yang lurus."
·
Al-Qur'an mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin / Teman
Setia, QS.
58. Al-Mujaadilah : 14-15. "Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum
yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu
dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan
kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB
yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka
kerjakan."
·
Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang
kafir, QS. 60. Al-Mumtahanah : 5. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
jadikan kami (SASARAN) FITNAH bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya
Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar