Senin, 13 Juni 2016

Jin itu bodoh



Jin itu bodoh
Banyak orang yang takut dengan jin, setidaknya bila dibilang ada jin rasa takut itu muncul, takut akan rupanya yang katanya serem dan bengis, takut karena sering menakut-2i orang. Sehingga membayangkannya membuat bulu kuduk merinding.  Di samping itu ia diciptakan sebagai makhluk yang tidak bisa dilihat oleh manusia, yang keberadaannya tidak diketahui pasti, bisa saja di samping kanan, kiri atau di belakang, yang sekali-kali memunculkan dirinya yang menakutkan.
Dari uraian beberapa kajian, Sebenarnya jin itu tidak bisa menampakkan diri pada manusia. Kalau pun ia menampakkan diri, mungkin akan berupa wujud lain, bukan wujud aslinya. Jin hanya akan mengganggu manusia dengan cara yang sederhana. Misalnya, menggerakkan horden, mengalirkan air, menjatuhkan barang, dan lain sebagainya. Itu semua merupakan perbuatan jin untuk menakut-nakuti manusia. Dan biasanya manusia sendiri pun ketika tahu ada hal yang ganjil, langsung merasa dirinya tidak aman. Padahal, jin itu hanya iseng saja, yakni hanya untuk melihat ketakutan manusia, hingga dia merasa puas bahwa ternyata manusia itu makhluk yang penakut.
Perbuatan jin yang demikian itu sebenarnya karena kebodohannya, Karena ia hanya mampu menakut-nakuti manusia dengan cara yang sederhana. Sedangkan manusia, ia bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa. Dan akan lebih ditakuti oleh makhluk lainnya, termasuk bangsa jin. Karenanya jika manusia takut dengan jin itu tidak pada tempatnya, apalagi sampai bersekutu dengannya, merendahkan dirinya sendiri, sehingga ia merasa jinlah yang memiliki kekuatan terbesar hingga mampu membantu dirinya. Dengan kata lain, ia mengakui bahwa jinlah yang lebih kuat dan mampu dari pada dirinya.
Orang yang besekuti dengan jin adalah orang yang lebih bodoh dari jin, mereka hanya menipu orang mensekutukannya, karena pada dasranya jin itu bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Surat Al Jin ayat 8:
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
dan sesungguhnya kami pernah datang ke langit dan mencoba mengetahui (rahasia) langit, namun kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api

Surat Al Jin ayat 9:
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
dan sesungguhnya kami (para jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)
Surat Al Jin ayat 10:
وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka
Dengan beberapa ayat tersebut, maka jelaslah bahwa berita yang dibawa jin untuk manusia peramal yang bersekutu dengannya adalah kebohongan*1. Ia hanya membisikkan  karangannya sendiri, bila tepat makan semakin percayalah peramal, dan semakin yakinlah orang yang diramal, dan semuanya semakin sesat. Wallohu’alam.
--------Mr.
*1. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al A’raaf 27)

Tidak ada komentar: