Kamis, 10 April 2014

Jangan sambil berdiri



Jangan sambil berdiri
Di pondokan hadist “ lata’kulanna ahadukum qooiman “ sudah sangat biasa diucapkan, ketika melihat teman makan  sambil berdiri. Arti dari hadist tersebut “ jangan sekali-kali makan sambil berdiri” begitu juga dengan minum “ latasrobanna ahadukum qooiman” jangan sekali-kali minum sambil berdiri. Biasanya disatubahasakan antara makan dan minum  “ lata’kulanna wala tasrobanna ahadukum qooiman’ jangan sekali-kali makan dan minum sambil berdiri. Dalam hadist tersebutr ada nun niswah, yang mengindikasikan larangan keras, sehingga harus disebut jangan sekali-kali. Tanpa nun niswah dapat dianrtikan jangan makan dan minum sambil berdiri, tidak ada titik tekan larangan keras seperti adanya nun niswah yang menandakan ada bahaya kalau dikerjakan.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas,  baru-baru ini diketemukan bahwa ternyata berbahaya makan atau minum yang dilakukan sambil berdiri.  Dari Ahli kesehatan dr. Andri Setiawan mengatakan, selain alasan sopan santun, sebenarnya secara medis makan dan minum sambil duduk lebih menyehatkan ketimbang sambil berdiri. Sebab dalam tubuh manusia terdapat jaringan penyaring (filter) atau yang lazim disebut sfringer, yaitu suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka dan menutup. "Air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan di ginjal. Filter penyaring ini terbuka di saat kita duduk dan tertutup di saat berdiri,"
Ketika filter dalam posisi tertutup, air yang dikonsumsi sambil berdiri langsung masuk hingga ke kantong kemih tanpa proses penyaringan. Akibatnya, Andri menegaskan, terjadi pengendapan di saluran ureter. "Bila hal itu terus terjadi, bisa menyebabkan gangguan pada ginjal," ujarnya.

Selain itu, dokter yang praktik di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) juga mengungkapkan, saat berdiri, manusia sebenarnya dalam keadaan tegang. Keseimbangan pusat saraf sedang bekerja keras agar mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya. Sebaliknya, dalam posisi duduk, saraf dalam keadaan tenang dan tidak tegang. "Sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum,"

Dampak buruk lain dari makan dan minum sambil berdiri, dia memaparkan, adalah refleksi saraf. Hal itu diakibatkan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. “Apabila sering terjadi refleksi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan disfungsi saraf (vagal inhibition) yang parah, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak,”
Hadist Rasulullah Saw tersebut sudah dosampaikan 14 abad lalu, saat itu ummat muslim sangat mematuhinya. Bukan karena   semata Rasulullah Saw memerintahkannya, tapi juga karena aturan agama yang dibawanya demikian. Mereka “ muslim” tidak pernah menanyakan kenapa tidak boleh, apa alasannya dan kenapa kalau dilakukan sambil berdiri dst, namun mereka mematuhinya sebagai ketaatan dalam menjalankan ajaran agama. Mereka yakin bila Rasulullah Saw yang menyampaikannya apapun yang ada dalam ajaran agama yang dibawanya pasti itu benar, tidak diragukan lagi.
Setelah sekian abad lamanya, apa yang disampaikamn Rasulullah Saw, sedikit-sedikit terkuat kebenarannya, satu-satu terungkap lewat penelitian berbagai pakai di bidangnya. Salah satunya adalah mengenai larangan makan dan minum sambil berdiri,  yang semula  banyak dianggap orang masalah sepele.
عن أنس – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ : ذَلِكَ أَشَرُّ – أَوْ أخْبَثُ – رواه مسلم
Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : “Sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri”. Qatadah (seorang tabi’in) berkata : “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk.’ (HR. Muslim).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.HR. Muslim
Dari Anas, ia berkata,
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا
Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.” (HR. Muslim
Para ulama menjelaskan, dikatakan makan dengan berdiri lebih jelek karena makan itu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada minum.
Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw bersabda,
لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ
Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” HR. Muslim
Demikian beberapa larangan dari hadist Rasulullah Saw, yang harus dipatuhi ummat muslim, yakin apa yang disampaikannya pasti benar adanya. Bukan masalah makan dan minum saja, larangan lainnyapun dengan masalah lainnya yakinlah benar. Wallahu’alam.mr.

Tidak ada komentar: