Kamis, 10 April 2014

Cukuplah kematian sebagai nasehat



Cukuplah kematian sebagai nasehat

Di awal bulan desember 2013, tepatnya kemarin tanggal 1 , Menkes RI yakni Dr. Nafsiyah Mboi membuat sebuah program bertajuk “Pekan Kondom Nasional”. Sebagai peringatan Hari AIDS Sedunia. Itu artinya lima atau enam hari kedepan sesuai dengan program akan dibagikan kondom secara gratis di beberapa tempat. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengurangi penularan kasus HIV/AIDS di Indonesia. Menurutnya, Kemenkes punya kewajiban untuk mengurangi penularan HIV. Kondomisasi ini sendiri dilakukan setelah mereka berkesimpulan bahwa fakta tentang penularan virus HIV AIDS naik menjadi 60%, sedangkan penularan melalui jarum suntik menurun.
Program tersebut memang baik dan patut disambut dengan sukacita, begitu seharusnya. Tapi banyak yang menyayangkan akibat yang bisa ditimbulkan dalam arti disalahgunakan. Bisa jadi program tersebut diartikan sebagai maksud setia kepada pasangan yang halal suami-istri, atau bisa juga setia pada pasangan yang tidak halal, yang artinya mereka bisa disebut pasangan yang selingkuh berzina. Sedangkan zina adalah salah satu penyebab terjadinya penyakit-penyakit yang mengerikan.
Dengan pembagian kondom secara gratis, agar tidak tertular aids, dan orang tahu kalau aids itu ditularkan karena pergaulan bebas, teman selingkuh dst, maka program PKN-pekan kondom nasional, bisa diatikan sebagai anjuran “silahkan anda berzina, asal pakai kondom” . apalagi ketika kondom tersebut dibagikan secara gratis, serta ditempat-tempat yang menyuburkan perzinahan seperti di tempat pelacuran, Hotel, dan tempat hiburan yang sarat akan terjadinya perilaku seks. Maka apa namanya kalau membagikan kondom secara gratis bukan mau menyuburkan seks? Dan inilah yang jadi bahaya, ada semacam perzinahan yang dilegalkan. Sedang perzinahan merupakan ajaran agama yang sangat dilarang bagi seorang muslim, mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya.

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ( QS. Al Israa' 17:32 )
Demikian Allah SWT menegaskan lewat firmanNya, mendekatinya saja sudah dilarang, apalagi melakukannya, siksanya sangat berat, seperti difirmankan  Dalam Qs 24 : 2

Description: http://www.dudung.net/images/quran/24/24_2.png


Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Qs 24:2
Dalam riwayat Ibnu Majah dan al-Hakim dan riwayat ini shahih dengan salah satu lafadz, Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :' “Tidaklah perzinahan tampak pada sebuah kaum hingga mereka melakukannya secara terang-terangan, kecuali penyakit-penyakit yang belum pernah ada pada para pendahulu mereka yang telah lalu akan mewabah pada mereka”

Dengan demikian jelas peringatan bahwa tertularnya HIV atau Aids bagi yang melakukan perselingkuhan-zina, karena pergaulan bebas merupakan reseiko yang harus dipikirkan sebelumnya. Bila terkena maka itulah akibat dari perbuatan dosa yang dilakukannya dan harus diterima sebagai konsekwensinya. Kala sampai ada yang sakit atau mati sekalipun karenanya, bagi itu semua cukuplah menjadi nasehat bagi yang lain untuk tidak melakukannya. Bila ia tetap membandel maka azab Allah SWT akan datang.
Dalam hadits riwayat Al Thabarani dan AlHakim, disebutkan: Apabila zina dan riba telah terang-terangan dilakukan di suatu negeri, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan diri mereka dari azab Allah SWT. Wallahu”alam, mrdes 2013.

Tidak ada komentar: