Senin, 06 Mei 2013

Makan minum



Makan minum

Makan dan minum merupakan kegiatan keseharian setiap manusia, agar memiliki makna baginya bukan hanya sekedar kenyang dan sehat ada aturan yang menyertainya. Syariat Islam bukan hanya kehalalan yang dimakan atau diminumnya yang banyak bermakna bagi kesehatan, tapi juga cara atau adab melakukannya. firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7) Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adab ketika makan dan minum. Berikut merupakan adab yang pernah dicontohkan Rasulullah Saw.

1.     Mencuci tangan
Di samping menjadi bersih dan terhindar dari penyakit karena bakteri dari tangan yang kotor, mencuci tangan sebelum makan atau minum merupakan tuntunan Rasulullah Saw. Sabdanya Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangun pagi ia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”

2. Membaca basmalah
Seseorang hendak makan atau minum, harus didahulukan dengan membaca basmallah atau hamdallah bila mengakhirinya. Sabda Rasulullah Saw :

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَلَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَأَخِرَهُ رواه ابو داود عن عائشة

Apabila salah seorang di antara kamu akan makna, hendaklah membaca, Basmalah. Apabila ia lupa pada permulaan makan, hendaklah membaca, Bismillahi awwalahu wa akhirahu (H.R Abu Dawud dari Aisyah no. 3275)

3.    Dengan tangan kanan
Tangan kanan untuk kebaikan, maka makanlah dengan tangan kanan agar membuahkan kebaikan, demikian Rasulullah memberi keteladannya, Sabdanya :

سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ (متفق عليه عن عمر بن أبى سلمة)

Bacalah basmalah (jika akan makan /minum), makanlah dengan tangan kananmu, dan ambillah makanan yang terdekat. H.R. Bukhari dan Muslim
“Jika salah seorang diantaramu makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan jika ia minum maka hendaklah minum dengan tangan kanannya. Sebab syaitan itu makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)

4.    Mengambil makanan yang terdekat
Di sunnahkan untuk memulai dan makan dari yang terdekat-pinggir, tidak yang tengah atau paling jauh sehingga melalui makanan yang terdekat.

اَلْبَرَكَةُ تَنْزِيْلُ وَسَطَ الطَّعَامِ فَكُلُوْا مِنْ حَافَتَيْهِ وَلاَ تَأْكُلُوْا مِنْ وَسَطِهِ (رواه الترمذى عن ابن عباس)

Berkah itu turun dair tengah-tengah makanan. Oleh karena itu, makanlah dari pinggirnya dan janganlah makan langsung mengambil dari tengha-tengah makanan itu. H.R. At-Tirmizi

5.    Makan tidak berlebihan
Makan atau minum yang baik adalah yang tidak terlalu banyak, atau juga terlalu sedikit. Keduanya tidak mengandung kebaikan, kecuali yang sedang, yang tidak terlalu banyaka atau berlebihan.

مَا مَلأَ أَدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِ بِحَسْبِ ابْنِ أَدَمَ أُكُلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفْسِهِ (رواه الترمذى عن مقدام بن معدي كرب)

Tidak ada yang lebih jahat daripada orang yang memadati perutnya dengan makananuntuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, seperti air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernapas). H.R. At-Tirmiz

لاَ تَشْرَبُوْا وَاحِدًا كَشُرْبِ الْبَعِيْرِ وَلَكِنِ اشْرَبُوْا مَثْنَى وَثُلاَثَ وَسَمُّوْا إِذَا أَنْتُمْ شَرِبْتُمْ وَحْمَدُوْا إِذَا أَنْتُمْ رَفَعْتُمْ (رواه الترمذى عن ابن عباس)

Janganlah kamu minum sekaligus seperti minumnya unta, tetapi minumlah dua atau tiga kali. Bacalah basmalah apabila kamu memulai minum dan bacalah hamdalah jika selesai minum. H.R. Tirmizi

Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Qs Al A’raf: 31 "Wahai anak Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al A'raaf: 31)

6.    Tidak sambil berdiri
Makan atau minum dilarang sambil berdiri, sebaliknya diperintahkan untuk duduk, itu lebih mulia dan lebih menyehatkan.

لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ (رواه مسلم عن أبى هريرة)

Janganlah ada salah seorang di antara kamu yang minum sambil berdiri. Barang siapa lupa, hendaklah menumpahkan apa yang diminumnya. H.R. Muslim.

Rasulullah SAW suatu ketika melarang seorang lelaki minum sambil berdiri. Berkata Qatadah : “Bagaimana dengan makan?” Rasul menjawab : “Itu lebih buruk lagi.” HR. Muslim

7.    Jangan sambil bernapas*1
Khusu dalam minum dilarang sambil menarik napas dalam gelas, atau sedang meminum. Sabda Rasulullah Saw “
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَتَنَفَّسَ فِى اْلإِنَاءِ (رواه مسلم عن أبى قتادة)

Bahwa nabi Muhamamd saw. Melarang bernafas di tempat air minumnya. H.R. Muslim dari Abu Qatadah

dari Ibnu Abbas ra. berkata : “Rasulullah SAW telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR. Tirmidzi)

8.    Menghabiskan makanan
Sebelum makan atau minum pertimbangkan terlebih dauhulu sebelum mengambilnya, sehingga tidak terlalu banyak dan habis. Karena yang demikian itu termasuk perbuatan setan, karena mubazir terbuang. Sabda Rasulullah Saw :

إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَمِطْ عَنْهَا اْلأَذَى وَلْيِأْكُلْهَا وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ (رواه مسلم )

Jika sesuap makanan kalian jatuh hendaklah ia mengambilnya, membuang kotoran darinya, kemudian memakan sesuap makanan tersebut, serta tidak membiarkannya untuk dimakan setan. HR. Muslim

9.    Jangan mencela*2
Janganlah sekali-kali mencela makanan  atau minuman dengan perkataan yang jelek, karena Rasulullah Saw, tidak pernah sedikit pun mencela makanan. Bila beliau berselera, beliau memakannya. Dan jika beliau tidak menyukainya, maka beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

10. Mempersilakan kepada yang lebih tua
Kalau makan bersama-sama, baik dalam keluarga atau dalam sebuah peyaraan, maka dahulukanlah yang lebih tua diantaranya, yang lebih muda hendaknya membalakangkan diri, mengakhiri.

---------------
*1. bila minum sambil bernafas, tubuh mengeluarkan CO2 (Karbondioksida), apabila bercampur dengan H2O (Air) dapat menjadi H2CO3 (Cuka) sehingga menyebabkan minuman menjadi acidic (Asam). Hal ini dapat terjadi juga ketika meniup air panas. Makanan dan minuman panas sebaiknya tidak didinginkan dengan ditiup, tapi cukup dikipas. Kutipan dari http://muhfachrizal.blogspot.com 

*2. Penelitian  Dr. Masaru Emoto dari Jepang dalam bukunya ’The True Power of Water’ menemukan bahwa unsur air ternyata hidup. Air mampu merespon stimulus dari manusia berupa lisan maupun tulisan. Ketika diucapkan kalimat yang baik atau ditempelkan tulisan dengan kalimat positif, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang indah dan bisa memiliki daya sembuh untuk berbagai penyakit. Sebaliknya, jika diucapkan maupun ditempelkan kalimat umpatan, celaan atau kalimat negatif lainnya, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang jelek dan bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan. Ibid

Lebih dari 1000 Amalan Sunnah dalam Sehari Semalam, Khalid Al-Husainan, Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Riyadhus Shalihin jilid 2, Imam An-Nawawi, takhrij Syaikh M.Nashiruddin Al-Albani, Duta Ilmu, Surabaya.

Tidak ada komentar: