Senin, 06 Mei 2013

Amalan jelang tidur



Amalan jelang tidur

Dalam syariat Islam, apapun diatur untuk kemaslahatan ummat, termasuk dalam tidur, apa saja yang harus dilakukan jelang tidur, berikut adalah amalan menjelang tidur disayarikan dari kitab Kitabul Adab, Bab Al Adab An Naum, Karya Syaikh Fuad ‘Abdul Aziz Asy Syalhub. Pertama, berwudhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, Membersihkan Tempat Tidur diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengibaskan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya...”. Di dalam riwayat yang lain dijelaskan bahwa jumlah kibasan yang dianjurkan adalah sebanyak tiga kali (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketiga, Berbaring pada Bagian Kanan Badan, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam apabila tidur beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

Keempat, Membaca Beberapa Surat/Ayat Al Qur’an, Diantaranya:

Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas, ‘Aisyah radhiyallahu‘anha berkata, “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

Ayat Kursi, hal ini berdasarkan hadits yang diriwiyatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu (HR. Bukhari).

Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam Barangsiapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupkan-nya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Surat Al Kafirun, berdasarkan sebuah hadits yang mengisahkan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengajarkan sahabat Naufal untuk membaca surat Al Kafirun sebelum tidur (HR Abu Dawud, Ahmad, dan At Tirmidzi).

Surat Al Mulk dan As Sajdah, hal ini berdasarkan penjelasan sahabat Jabir bin Abdillah, beliau berkata, “ Tidaklah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tidur sampai beliau membaca alif lam mim tanzilus sajdah (surat As Sajdah) dan Tabarokalladzi biyadihil mulk (surat Al Mulk)” (HR Bukhori).

Kelima, membaca do’a,  bismikallahumma ahya wa amutu, “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati. Dan  Sesudah Bangun Tidur Membaca” alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur “ Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit
Dan menjauhi Hal-hal Makruh
Ada beberapa hal yang makruh yang sepatutnya dijauhi untuk dilakukan sebelum tidur. Diantaranya:

Makruh tidur di atas dak terbuka, berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat `Ali bin Syaiban bahwasanya Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya" (HR. Bukhari).

Makruh tidur dalam posisi telungkup (perut sebagai tumpuan), Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya cara berbaring seperti ini (telungkup) adalah cara berbaringnya penghuni neraka". (HR Ibnu Majah)

Semoga bermanfaat, wallahua’alam-mr-mei 2013

Tidak ada komentar: