Senin, 12 Januari 2009

The power of istiqomah

The power of istiqomah
Secara sederhana istiqomah dapat diartikan sebagai sikap komitmen seseorang dalam suatu keyakinan, atau keyakinan untuk melaksanakan sesuatu dengan penuh konsistensi dan kesungguhan hati. Dalam makna lain istiqomah dapat diibaratkan seperti jalan lurus layaknya  trak lari sprint, yaitu jalan yang tanpa liku-liku yang harus dilaku seseorang tanpa condong ke kanan atau ke kiri, melainkan  ia tetap berjalan lurus dalam keadaan taat sesuai aturan dan tuntunan agama, bahasa agama  kita  ketahui sebagai sikap teguh berpendirian  berpegang kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Dengan demikian,  istiqomah merupakan sikap hidup yang harus ditempuh seorang muslim dengan berpegang pada tuntunan Islam -Al Qur’an dan Al Hadist dalam menjalani kehidupan sebagai kholifah fil-ardi. Dalam kisah Abu Amru Sufyan  bin Abdullah As Tsaqafi ra pernah meminta nasihat kepada Rasulullah saw untuk  memandu jalan hidupnya. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu kalimat yang menyimpulkan pengertian Islam, sehingga saya tidak perlu bertanya kepada yang lain.” Kemudian Rasulullah Saw menjawab, “Katakanlah aku percaya kepada Allah, kemudian tetaplah lurus ( istiqamah - konsisten ) dengan pengakuan itu.” ( HR. Muslim ).
Dalam surah Fussilat Allah berfirman
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah teguh pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukanNya.,Surah Fussilat, 41. 6)

Orang yang istqomah senantiasa menjalankan hidupnya dengan mantap, tidak ada keraguan sedikitpun dalam keyakinannya, karena sesuatu yang dilakukannya dilandasi oleh penyerahan lillahi ta’ala.
dalam surah al-An’am Allah berfirman:
Katakanlah (wahai Muhammad) “Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan sekelian alam” Al- An’am 6.162.Dalam surah lain, Az-Zariyat ayat,51. 56 difirmankan :
“Tidak Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk menyembah (beribadat) kepada-Ku”.
Seorang pedagang yang istiqomah akan selalu berlalku jujur, baik itu timbangannya atau juga kualitas barang dagangannya. Ia yakin dengan cara demikian akan mendapatkan keuntungan yang terus menerus mengalir walaupun tidak banyak keuntungan yang didapat. Orang akan berbelanja kepadanya karena kebenaran timbangannya, ketimbang hanya sekali karena curang, walaupun keuntungan yang diperolehnya cukup besar, tapi membuat menyesal dan tidak kembali lagi.
Demikian halnya dengan profesi lainnya, ia akan melakukan tugasnya dengan benar, sesuai aturan mainnya. Ia tidak akan curang, apalagi KKN – korupsi, kolusi dan nepotisme. Kendatipun halangan atau rintangan menghadang ia  tetaptidak mengendurkan semangat, bahkan menghentikan langkahnya untuk tetap di jalan yang benar. Menurutnya hidup layak hanya bisa dicapai dengan cara bekerja keras, memeras keringat banting tulang. Bukan dengan cara menipu, KKN, apalagi berdusta. Kalaupun dapat hidup layak dengan cara yang tidak semestinya, sesungguhnya ia telah mendudukkan diri dalam ketidaktenangan lahir batin yang menyusahkan diri dan seluruh keluarganya.
Menurut keyakinannya, seorang Muslim haram berbuat dusta dan KKN dalam usahanya mencari rezeki untuk keluarga. Bahkan, Islam tidak suka kepada orang yang bekerja secara tidak baik alias kerja asal jadi. Sebaliknya, Islam sangat mencintai hamba-hamba Allah yang tekun, cermat, hati-hati, serta penuh inovasi dalam bekerja atau menjalankan tugas-tugas yang diembannya. Sabda beliau
"Sesungguhnya Allah senang bila seorang di antara kalian melaksanakan tugas dengan cermat." (HR Baihaqi).
Demikian sekelumit istiqimah yang sempat saya tahu, dalam hal ini perlu diingat adalah untuk tetap  istiqamah seseorang memerlukan ilmu. Dengan ilmu, seseorang dapat mengetahui posisi jalan dan bagaimana ia harus bertindak, dan tidak akan berhenti hingga mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu ridha Allah SWT.
Semoga kita semua termasuk yang selalu istiqomah, bekerja dengan niat yang lurus dan ikhlas karena Allah. Firman Allah''QS Fushshilat 41: 30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Amin. sbg pengantar diskusi. Muchroji m ahmad.

Tidak ada komentar: