Wanita penghuni surga
Kalau sebelumnya atau banyak diketemukan tulisan
atau pernyataan yang berkenaan dengan
penghuni neraka banyak dihuni dari golongan perempuan, kali ini mengangkat
perempuan penghuni surga. Para penghuni surga semakin hari
semakin bertambah cantik dan tampan, dengan pakaian yang juga semakin indah.
Demikian salah satu hadist Rasulullah Saw, menyebutkan. Dalam suatu riwayah
disampaikan “Wanita
hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu
berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat
penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau
bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah
Menyembuhkanmu.’ Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu
ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku
terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’Maka Nabi pun
mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.
Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.” Dan Wanita tersebut di atas menjawab, “Aku pilih bersabar.”
Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik. dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR. Imam Ahmad.
Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya, “Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap. di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga.
Sabar menuntun wanita mencapai surga, yang lainnya karena penuh kasih sayang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” HR. An-Nasai. Wanita yang selalu siap Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya. Wanita yang Tidak memberikan Kemaluan nya kecuali kepada suaminya.
“Hai Nabi,
apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji
setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak
akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang
mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu
dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah
ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha
Penyayang,” al-Mumtahanah: 12.
Selanjutnya wanita yang selalu menjaga
rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara
dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah
berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki
dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya:
“Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan
istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang
mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam
tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai
Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian
pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan
lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang
bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia
menontonnya.” HR. ahmad
Wanita berikutnya adalah wanita yang selalu
berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya
memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan
seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya,
bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga
dirinya”. HR. Abu Dawud
Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak
bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah seperti
puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara
suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. HR. Al-Bukhari dan Muslim
Jadi banyak jalan masuk ke surga bagi
wanita/istri, dan jalan yang paling
mudah adalah taat pada suami, ridhonya Alloh SWT, ridhonya suami, itu yang
mengantarkannya ke surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar