Syiah
Di awal tahun 1980, ajaran Syi’ah mulai masuk ke Indonesia
secara terang-terangan. Kemudian ditanggapi dengan diadakan sebuah seminar
peringkat nasional 1 September 1997di Jakarta, yang dihadiri pejabat
erajaan/pemerintah, Angkatan Tentara Indonesia, Polisi, Majelis Ulama
Indonesia, Organisasi Islam, dan masyarakat umum. Diputuskan bahwa Syi’ah
melakukan penyimpangan, penyelewengan dan perusakan Akidah Ahlussunnah Wal
Jamaah.
Syiah terus disebarkan dengan caranya yang dikenal
dengan sikap taqiyahnya, sampai
akhirnya tokoh Kang Jalal menjadi anggota DPR dan membuat pernyataan
menggerahkan – baca tulisan si Udin Jalaludin sebelumnya.
Sebelumnya dai ulama Syi’ah di mana-manat menyebarkan
pahamnya secara halus dengan beberapa fase dan cara, yaitu:
Ø Slogan cinta Ahlul Bait. Pada dasarnya perkara ini tiada masalah, bahkan
Ahlu Sunah sendiri mengajarkan kecintaan kepada Ahlul Bayt.
Ø Pengkafiran dan kebencian terhadap para sahabat ulung Rasulullah Saw. (Abu
Bakar, Umar dan Utsman).
Ø Slogan kepalsuan Qur’an Sunni dan kebohongan perawi-perawi hadits Sunni.
Ø Pemberian beasiswa bagi pelajar Sunni ke Iran. Sepulangnya akan menjadi
agen penyebaran di suatu negeri.
Ø Mendatangkan pelajar Iran ke suatu Negara untuk belajar sambil menyebarkan
paham syi’ah.
Ø Propaganda perkawinan Mut’ah.
Ø Membagikan buku-buku syi’ah secara percuma di tengah masyarakat.
Ø Mendirikan pusat-pusat syi’ah.
Ø Mengadakan seminar-seminar dan workshop.
Yang dapat disimpulkan beberapa strategi Syiah al:
Memuliakan para imam-imam Ahlul Bait dan tokoh-tokoh
syi’ah, mempromosikan kecintaan kepada Ahlul Bait, Fatimah anak Nabi dan
sebagai putri kesayangannya, disamping juga Husain cucu Nabi , hanya Hasan
tidak ditonjolkan karena ia serahkan kepemimpinan secara percuma.
Melalui doktrin syubhat dan waswas sumber agama Sunni
yaitu Al-Qur’an, di samping itu menyerang perawi-perawi hadits sunni, seperti
imam Bukhari.
Pengkafiran, syi’ah menghina atau mencaci maki para
sahabat khususnya kepada Abu Bakar dan Umar, dan menjuluki keduanya dengan
sebutan (صنمى قريش) “Dua Berhala Quraisy”, sehingga dalam
doa mereka “Wahai Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan kepada
keluarga beliau, dan laknalah dua berhala Quraisy, Jibt dan Tahghut, dan kedua
anak perempuan mereka.
Ketiga strategi di atas merupakan gerakan dakwah
syi’ah klasik, setelah merasa kuat melanjutkan dakwahnya dengan :
·
Mempromosikan perkawinan Mut’ah di kalangan Sunni,
khususnya di kampus-kampus universitas.
·
Mempererat hubungan diplomatik, politik dan
kebudayaan. Seperti, pemberian bantuan kemanusiaan, pendirian pusat
kajian-kajian Islam, penyediaan beasiswa, seminar bersama, pemberian buku-buku
gratis, ekspor film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar