Shalat Gerhana
Kalu tidak ada aral melintang, sebagai mana tersebar dalam media termasuk
medsos dengan bilangan cepatnya, besok akan terjadi gerhana matahari, dalam
syariat diperintahkan untuk sholat, sunnah muakad. Alloh SWT berfirman ‘ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam,
siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula)
kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu
hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. Fushilat: 37)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai
gerhana dan shalat gerhana “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda
kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu
bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika kau
menyaksikan gerhana bergegaslah untuk mengerjakan shalat.” (HR. Muslim)
Shalat gerhana bulan boleh dilakukan sendiri-sendiri,
boleh pula dilakukan secara berjama’ah, dengan khutbah atau tanpa khutbah.Namun,
berjamaah di Masjid yang ditempati shalat Jumat lebih utama karena dulu
Rasulullah mengerjakannya secara berjamaah di Masjid. Imam mengeraskan
bacaannya (surat Al Fatihah dan surat lainnya) dan ada khutbah setelah shalat
gerhana. Shalat gerhana bulan dikerjakan dua rakaat, dalam setiap rakaat dua
kali ruku’. Bunda Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan ‘Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam mengeraskan bacaannya saat shalat gerhana bulan, beliau shalat
empat kali ruku’ dan empat kali sujud. (HR. Bukhari)
tata cara shalat gerhana
1. Niat khusufus syamsi
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya
Disunnahkan surat yang panjang dan dibaca jahr (keras) oleh imam.
Disunnahkan surat yang panjang dan dibaca jahr (keras) oleh imam.
4. Ruku’
Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri.
Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri.
5. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.
Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
6. Ruku’ lagi
Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku’ pertama.
Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku’ pertama.
7. I’tidal
8. Sujud
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya
Disunnahkan surat yang panjang.
Disunnahkan surat yang panjang.
12. Ruku’
Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri.
Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri.
13. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.
Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
14. Ruku’ lagi.
Disunnahkan waktu ruku’ lebih pendek dari ruku’ pertama.
Disunnahkan waktu ruku’ lebih pendek dari ruku’ pertama.
15. I’tidal
16. Sujud
17. Duduk di antara dua sujud
18. Sujud kedua
19. Duduk Tahiyah akhir
20. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar