Munkar
Munkar itu inkar, lawan kata dari ma’ruf, yang maksudnya
adalah perbuatan yang dilakukan menginkari kebenaran, seperti marah, menyakiti
orang, berprilaku sombong dan congkak dst, yang kesemuanya ditolak oleh nalar
yang bening karena tidak sesuai hakekat kebenaran. siapapun yang melihatnya harus mencegahnya. Seperti difirmankan dalam Qs
3 : 104. : “Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali-‘Imran [3]:104).
Seseorang yang melakukan memunhkaran biasa malu, karena hal
itu merupakan perbuatan tabu, namun perkembangan zaman terus meluncur, sehingga
sekarang rasa tabu terasa semakin menipis. Bahkan dibeberapa kejadian rasa tabu
sudah hampir tidak dipedulikan lagi, seseorang cuek begitu saja melakukan kemungkaran.
Seperti pergaulan bebas para remaja,
seperti dalam postingan media sosial, mereka cuek saja memposting gambar
dirinya yang seronok, dan itu disengaja untuk dupertontonkan halayak pengunjung
yang mampir. Sehingga nampak semakin bergeser dari yang tabu kemudian menjadi tidak
tabu, yang tidak biasa menjadi biasa, yang tidak wajar dianggap wajar, dan yang
tidak layak menjadi layak.
Tentu saja sebagai negara yang oleh orang luar dibilang
agamis, atau setidaknya ummat muslim mesti segera mengeremnya, sampai berhenti.
Mengembalikan kesemula dan jangan ragu-ragu untuk mencegah perbuatan dan
prilaku kemungkaran. , “siapa saja yang melihar kemunkaran maka cegahlah
dengan tangannya, apabila tidak mampu cegahlah dengan lisannya, dan apabila
tidak mampu cegahlah dengan hatinya; namun yang demikian itu selemah-lemah
iman”.
Kritik sosial untuk postingan yang mungkar perlu digalakkan,
perlu berani mengngatkan kepada yang memamerkan keseronokan, jangan
membiatkannya bahkan ada yang memasang like sebagai komentarnya. Kalau tidak lambat
laun akan membahayakan dan membinasakan kehidupan yang tentram. akan
menggerogoti dan merusak tatanan dan keharmonisan kehidupan masyarakat yang
langgrng. Sehingga terjadi gejolak dan pergeseran nilai yang mengancam kehidupan
yang semakin tidak berdab. Yang pada akhirnya akan mengancam
kehidupan umat manusia secara keseluruhan.
Begitu halnya dengan prilaku keserakahan yang terjadi pada
para pejabat yang tergoda oleh peluang dan kesempatan. Semakin banyak yang
tertangkap tangan, nampaknya semakin banyak yang ingin mencoba. Kesemuanya perlu
direm dengan sepakem-pakemnya. Bukan saja semata-mata faktor alam, namun yang paling
dominan adalah keingkaran dan kedurhakaan manusia yang merusak lingkungan dengan
seenaknya dan semena-mena. Mereka asyik mengeksplorasi alam demi kepentingan
dan keuntungan sendiri, sementara akibatnya terjadi kerusakan alam yang sangat
patal yang menyebabkan bencan dan musibah terjadi di mana-mana.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. QS. Al-Ruum 30:41).......mr.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar