Rabu, 06 April 2016

Kangen soeharto




Kangen soeharto

Banyak orang benci soeharto lantaran terlalu lama berkuasa, jadi bosan menlihatnya, itu saja. Karenanya banyak yang menginginkan adanya pergantian, terserah apa lebih baik atau lebih buruk, yang penting ganti, ada perubahan. Maka jadilah repormasi yang diusung banyak orang, dengan berbagai harapan  perubahan yang lebih baik. Awalnya baik, masyarakat bebas berpendapat, bebas demo, walau akhirnya report juga, banyaknya silang pendapat menjadi susah membedakan, mana yang benar mana yang salah, yang bohong yang menipu dan yang menjebak. Demo juga demikian, pada akhirnya dibatasi dan dijaga ketat, bahkan bukan sedikit yang berakhir bentrok, bersimbuh darah dan sampai diusung ke rumah sakit, dirawat dan mati.
Kehidupan ekonomi, tidak juga tumbuh membaik, malah negara banyak hutang untuk mendokrak pertembuhannya, tapi juga tetap tidak baik, jalannya terseok-seok kejalan semula. Entah siapa nanti yang akan bayar, karena satu presiden sekarang hutangnya melibihi yang berkuasa 32 tahun. Mungkin besok pajak akan sangat mahal, kalau harus terpaksa melunasi hutang sebelum pinalti.
Melihat selintas kehidupan yang semakin morat-marit, jadi kangen dengan era soeharto, apalagi saat melihat bak mobil truk yang mengangeni. Pie kabare, enak jamanku to, begitu tulisannya. Kehidupan yang terkendali, aman tentram, meski diakui di dalamnya banyak aturan yang menekan. Tapi itu baik ketimbang semua persoalan diumbar di halayak ramai.
Pada masa itu tidak diketemukan perang antar suku, mereka diawasi dan diatur sedemikian rupa, bahkan ada yang berkategori ditekan. Juga tidak ada pembataian seperti di ambon, tidak ada pembakaran masjid, meski di papua yang minoritas, dll
Soeharto dibilang sadis, tapi tetap adem, bin ada di mana-mana, sampai pelosok desa, sehingga tidak ada teroris yang bersarang di kampung, dan bom bali adanya setelah soeharto lengser, dan ada yang menyebut pesantren sarang teroris.
Banyak yang menuduh soeharto korupsi selama berkuasa, tapi anak sekolah lancar, kegiatan pramuka lancar, jambore selalu diadakan, kelompencapir maju, kegiatan  KB teratur rapi dari pusat ke rt-2 dengan pos yandunya, TNI berbaris manunggal bersama-sama membuat dan menbetulkan jalan jembatan, mahasiswa bisa diwisuda berkat bantuannya di supersemar. Para petani hidup makmur, bahkan indonesia sempat swasembada pangan- luar biasa, semua ada pedomannya ‘ GBHN”  Dan meski dianggap korupsi selama 32 tahun, toh tidak juga menjadi orang terkaya.
Dibilang tidak bermoral, tapi di jamannya tidak ada narkoba yang meraja rela, bisa sampai kwintal dan tonan banyaknya, menyebar ke berbagai pelosok daerah.
Negara tetangga cukup menghormatinya, tidak ada yang menganggap indonesia negara pembantu dan disebut indon-menghinakan.juga tidak ada yang menyebutnya negara miskin penghutang, kerana kemana-mana minta pinjaman. Kalau dulu ia disebut penghianat bangsa, tapi dirasa-rasa tanah sejengkalpun tidak ada yang mengganggu, tidak aja tanah atau pulau yang dijual, tidak  berani mereka mengaku-ngaku kepulauannya, perairannya, sehingga  berani mengambil ikan dengan panjang jaring lebih 400 km, sambil mengancam.
Pernah dijuluki macan asia, mungkin ada benarnya juga, karena negara tetangga tidak ada yang berani menganggu, semua ingin dekat dengan Indonesia, ingin bersahabat, bergandengan tangan bermesraan.
Kangen dengan suasana damai, tidak ada mentri yang merasa lebih pinter dari presidennya, mentri saling menilai kenerjanya, silih hujat, silih dengki, silih caci. Fitnah sana fitnah sini, mencari kambing hitan, dan Semoga macan asia tidak menjadi kambing yang dikorbankan.
.mr-03.22.10.2016


Keluarga Abu Lahab



Keluarga Abu Lahab


Dalam Al Qur’an ada surah allahab, surah yang ke 111, termasuk dalam surah Makiyah, yang diturunkan di Makkah Al Mukarromah. Di rumah saat pengajian hampir setiap hari dibaca beramai-ramai, bukan hanya surah allahab saja, itu salah satunya. Diberi penjelasan singkat mengenai keluarga allahab, dan membawa kayu bakar dijelaskan sebagai orang yang suka mengadu domba-penyebar fitnah *1.

"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut."
(QS Al-Lahab [111]: 1-5)

Dalam beberapa bacaan, diketahui bahwa sebenarnya Abu Lahab itu masih keluarga Rasululloh Muhammad Saw,  beliau paman nabi namanya Abdul uzza bin Abdul Mutholib, di kalangan kaum quraisy beliau dipanggil Abu Utaidah, namun julukan yang paling dikenal “ Abu Lahab” dikarenakan wajahnya merah seperti warna merah api yang menyala. Istrinya termasuk dari keluarga yang berada bahkan terpandang dikabilahnya. Namanya Arwaa binti Harb bin Umayyah saudara perempuan Abu Sufyan.

Keluarga Abu lahab ini sangat benci dengan Rasululloh Muhammad Saw, meski kalau dinasabkan masih termasuk keluarganya, bahkan termasuk keluarga dekat nabi. Karena bencinya itu keluarga Abu Lahab selalu bersikap bermusuhan, selalu memusuhi Rasululloh Saw dengan dakwah yang dibawanya.

Imam Ahmad meriwayatkan Rabi'ah bin Abbad dari kabilah Banu Ad Dail, yang kemudian masuk Islam bercerita, "Aku pernah melihat Nabi saw di masa jahiliyah di pasar Dzil Majaaz, beliau bersabda, “Wahai manusia, ucapkanlah Laa Ilaaha Illallaahu (Tidak ada Ilah selain Allah) niscaya kalian akan berbahagia.” Dan orang-orang (waktu itu) berkerumun mengelilingi beliau, sementara di belakangnya ada seorang lelaki berwajah kemerahan dan bermulut sumbing menyelanya, “Sungguh dia ini (maksudnya: Muhammad) adalah pemuda pembohong.” Kemana pun Nabi saw pergi, lelaki itu selalu membuntutinya. Lalu aku bertanya siapa lelaki yang selalu mengikutinya itu, mereka menjawab, “Dia adalah pamannya, Abu Lahab."*2.

Karena sikapnya yang selalu bermusuhan, , pantaslah keluarga ini mendapatkan kesengsaraan di dunia, meskipun mereka bergelimang harta seperti disinggung pada ayat kedua, dan mereka diancam neraka. Bagi Abu Lahab, ancaman Allah, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab” adalah doa kebinasaan. "Dan sungguh dia binasa" yakni benar-benar telah terbukti bahwa dia binasa dan celaka, hal ini merupakan post dari Allah. Di akhirat ia diancam dengan siksa api neraka Jahanam, "Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak". Terdapat kesesuaian lafazh dan bentuk; disebut Abu Lahab karena wajahnya kemerahan bak api, ia kelak disiksa di neraka yang Lahab—bergejolak. Maka, sungguh ia telah rugi dunia dan akhirat.
Sedangkan bagi istrinya, Allah mengancam, "Yang di lehernya ada tali dari sabut". Allah menggambarkan kondisi ketika ia disiksa dalam api neraka Jahanam dengan kondisinya di dunia, yaitu sebagai penyebar fitnah, dan ketika memikul kayu berduri dan melilitkannya di lehernya kemudian ia tebarkan di jalan yang dilalui Nabi. Sebab, balasan itu sesuai dan setimpal dengan perbuatannya.

Dalam surat Al Lahab ini menjelaskan gambaran bukti bahwa pasangan suami istri tersebut tidak akan beriman, dan begitulah yang terjadi, keduanya mati dalam keadaan kafir.  Keduanya  kelak akan disiksa dalam api neraka Jahanam yang menyala-nyala. Semoga ummat Rasulullah Muhammad Saw, selanjutnya, para keluarganya tidak termasuk dalam ketegori keluarga abu Lahab, semua terhindar darinya, dan masuk dalam husnul khotimah.
-----------------------mr------------
*1. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar”, kebanyakan ulama menafsirkannya sebagai kiasan bagi penyebar fitnah, ke mana-mana selalu menjelek-jelekkan Nabi saw dan kaum Muslimin. Tapi ada juga ulama yang menafsirkannya secara hakiki. Bahwa istri Abu Lahab sering membawa kayu bakar yang berduri pada malam hari. Menyebarkannya di jalan yang biasa dilalui Nabi dan para sahabat sehingga mereka terluka
*2. Seperti dalam Tafsir Ibnu Katsir V/269

Selasa, 05 April 2016

Ayam Melihat Malaikat



Ayam Melihat Malaikat


saat sepertiga malam, orang suka mendengar ayam  berkokok, begitu juga saat menjelang subuh, semuanya tidak sia-sia *1,  ada makna tersendiri kena kokok ayam terdengar di waktu-waktu tersebut. K Kebenaran firman Allah SWT dan ISabda Rasulullah SAW kian hari makin banyak yang terbukti.  Ilmu pengetahuan modern mengungkap bahwa kebenaran sabda-2  Nabi bisa dibuktikan secara ilmiah.  Salah satunya adalah sabda Nabi Muhammad SAW tentang Ayam yang bisa melihat Malaikat.

“Bila engkau mendengar suara ayam jantan, maka mintalah karunia kepada Allah, karena ia melihat malaikat. Sedangkan bila engkau mendengar ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari syetan, karena dia melihat syetan.” (HR. Bukhari-Muslim - Shahih)

Di tahun 2010, Jurnal Public Library of Science ONE memuat hasil penelitian para ilmuan yang dipimpin oleh Joseph Corbo (St Louis, Washington University). Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa pada retina ayam ditemukan jenis sel kerucut ekstra yang tidak ditemukan pada manusia dan mamalia lainnya. Sel-kerucut adalah sel-sel dalam retina yang mempunyai kemampuan untuk membedakan warna cahaya (cahaya-sensing). Sel-sel ini dapat membedakan panjang gelombang cahaya yang berbeda.  maka sel-sel kerucut ekstra inilah yang menjadikan ayam mempunyai kemampuan melihat malaikat. Sebagaimana keterangan dari hadist riwayat Abu Daud dan Tirmidzi: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api....”. Malaikat adalah mahkluk yang yakin ada, namun keberadaannya tidak mampu diindrai alat indra manusia.

jadi Kokok ayam di pagi hari ternyata bukan semata karena terbitnya matahari. Namun Ia tengah melihat para malaikat Allah yang bertebaran membagikan rezeki pada makhluk-makhlukNya. Maka sesuai sabda Nabi di atas, berdo’alah jika mendengar ayam berkokok. Do’a yang mengandung permintaan akan karunia Allah. Semoga limpahan karuniaNya selalu mengalir pada diri dan keluarga kita.
--------mr--


*1. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. 6.  Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa. Surah Yunus ayat 5 – 6