Minggu, 17 Januari 2016

Dibangkitkan Seperti Kambing



Dibangkitkan Seperti Kambing


Hari kiamat adalah hari dimana manusia dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatannya semasa di dunia. Hari itu adalah hari yang pasti, hari yang diyakini kepastiannya, dan semua muslin harus yakin seyakin-yakinnya, suatu hari yang pasti ada. Tidak bsa ditawar-tawar lagi, termasuk dalam rukun iman yang ke lima, percaya kepada hari kiamat*1.
Pada kebangkitan tersebut manusia beragam bentuk dan wajahnya, ada yang seperti kera,  seperti gajah, ular, macam, bahkan ada yang dengan muka robek, tidak berkaki dan bertangan, dan salah satunya adalah menyerupai kambing.

Mereka memohon ampunan kepada Alloh  SWT atas bertuk rupa yang mereka teriam, namun tidak diterima. Kenapa sampai  Alloh SWT demikian marah dan merubahnya menjadi seekor binatang atau kambing. Tentu saja ada beberapa paktor yang menyebabkannya.
Rasulullah SAW bersabda bahwa pada hari kiamat nanti ada manusia yang dibangkitkan dalam rupa anak kambing. Allah SWT berfirman yang artinya: “Aku telah memberimu, mengaruniakan kepadamu, dan menganugerahkan kepadamu kenikmatan. Lalu, apakah yang kauperbuat?”
Riwayat di atas dikutip Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam ‘Uddatush Shabirin. Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban terhadap hamba-Nya ini, meski Dia Maha Mengetahui. Manusia dalam rupa kambing ini kemudia menjawab bahwa semasa hidup di dunia Ia mengumpulkan harta dan mengembangkannya. Ketika Ia meninggal harta tersebut terkumpul dalam jumlah yang banyak.
“Wahai Tuhanku, harta itu kuhimpun. Kemudian, aku mengembangkannya. Karenanya, aku meninggalkannya dalam jumlah yang jauh lebih melimpah dari semula. Maka, kembalikanlah aku ke dunia. Agar bisa kuambil dan kutunjukkan kepada-Mu” Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Ternyata, dia adalah seorang hamba yang tidak pernah melakukan satu pun amal kebaikan. Maka sebagai balasannya,  Dia pun dijebloskan ke dalam neraka.” (HR Tirmidzi 2427)
Demikian gambaran singkat mengenai manusia kambing, yang semasa hidupnya di dunia hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak lagi memperhatikan orang lain. Bahkan tidak jarang tindakan saling menolong justru dilakukan untuk jalan keburukan dan kejahatan. Dan semuanya ternyata sia-sia, karena tidak ada yang abadi di dunia ini selain Allah SWT. untuk apa  memperkaya diri tanpa membantu sesama jika pada akhir hartanya  yang dipertuan agungkan akan menjebloskan dirinya ke dalam neraka. Wallohu’alam
--------------------mr--------
*1. Rukun Iman yang kelima adalah menyakini bahwa hari akhir / kiamat itu ada dan akan berlangsung di dunia ini sebab kehidupan ini tidaklah kekal dan suatu saat tentu bakal berakhir. sebagai umat muslim mesti yakin bahwa urunan sesudah dunia ini hancur beserta dengan seluruhnya isinya dapat di bangkitkan kembali seluruhnya umat manusia didalam kubur, dikumpulkannya lagi di padang mahsyar, selanjutnya di hitungnya seluruh amal tindakan manusia didunia (Hisab),ditimbang seluruh amal perbuatannya untuk mengetahui lebih banyak mana amal baik ataupun amal buruknya, sebelum di masukan ke dalam surga atau di neraka sesuai amal perbuatannya.

Tidak ada komentar: