Dibangkitkan Seperti Kambing
Hari kiamat adalah hari dimana manusia dibangkitkan untuk
mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatannya semasa di dunia. Hari itu
adalah hari yang pasti, hari yang diyakini kepastiannya, dan semua muslin harus
yakin seyakin-yakinnya, suatu hari yang pasti ada. Tidak bsa ditawar-tawar lagi,
termasuk dalam rukun iman yang ke lima, percaya kepada hari kiamat*1.
Pada kebangkitan tersebut manusia beragam bentuk dan wajahnya, ada yang
seperti kera, seperti gajah, ular,
macam, bahkan ada yang dengan muka robek, tidak berkaki dan bertangan, dan
salah satunya adalah menyerupai kambing.
Mereka
memohon ampunan kepada Alloh SWT atas
bertuk rupa yang mereka teriam, namun tidak diterima. Kenapa sampai Alloh SWT demikian marah dan merubahnya
menjadi seekor binatang atau kambing. Tentu saja ada beberapa paktor yang
menyebabkannya.
Rasulullah
SAW bersabda bahwa pada hari kiamat nanti ada manusia yang dibangkitkan dalam
rupa anak kambing. Allah SWT berfirman yang artinya: “Aku telah memberimu,
mengaruniakan kepadamu, dan menganugerahkan kepadamu kenikmatan. Lalu, apakah
yang kauperbuat?”
Riwayat
di atas dikutip Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam ‘Uddatush Shabirin. Allah
SWT akan meminta pertanggungjawaban terhadap hamba-Nya ini, meski Dia Maha
Mengetahui. Manusia dalam rupa kambing ini kemudia menjawab bahwa semasa hidup
di dunia Ia mengumpulkan harta dan mengembangkannya. Ketika Ia meninggal harta
tersebut terkumpul dalam jumlah yang banyak.
“Wahai
Tuhanku, harta itu kuhimpun. Kemudian, aku mengembangkannya. Karenanya, aku
meninggalkannya dalam jumlah yang jauh lebih melimpah dari semula. Maka,
kembalikanlah aku ke dunia. Agar bisa kuambil dan kutunjukkan kepada-Mu” Rasulullah
SAW bersabda yang artinya “Ternyata, dia adalah seorang hamba yang tidak pernah
melakukan satu pun amal kebaikan. Maka sebagai balasannya, Dia pun
dijebloskan ke dalam neraka.” (HR Tirmidzi 2427)
Demikian gambaran singkat
mengenai manusia kambing, yang semasa hidupnya di dunia hanya memikirkan
dirinya sendiri dan
tidak lagi memperhatikan orang lain. Bahkan tidak jarang tindakan saling
menolong justru dilakukan untuk jalan keburukan dan kejahatan. Dan semuanya
ternyata sia-sia, karena tidak ada yang abadi di dunia ini selain Allah SWT. untuk
apa memperkaya diri tanpa membantu sesama
jika pada akhir hartanya yang dipertuan
agungkan akan menjebloskan dirinya ke dalam neraka. Wallohu’alam
--------------------mr--------
*1. Rukun
Iman yang kelima adalah menyakini bahwa hari akhir / kiamat itu ada dan akan
berlangsung di dunia ini sebab kehidupan ini tidaklah kekal dan suatu saat tentu
bakal berakhir. sebagai umat muslim mesti yakin bahwa urunan sesudah dunia ini
hancur beserta dengan seluruhnya isinya dapat di bangkitkan kembali seluruhnya
umat manusia didalam kubur, dikumpulkannya lagi di padang mahsyar, selanjutnya
di hitungnya seluruh amal tindakan manusia didunia (Hisab),ditimbang seluruh
amal perbuatannya untuk mengetahui lebih banyak mana amal baik ataupun amal
buruknya, sebelum di masukan ke dalam surga atau di neraka sesuai amal
perbuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar