Jin itu bodoh
Banyak orang yang
takut dengan jin, setidaknya bila dibilang ada jin rasa takut itu muncul, takut
akan rupanya yang katanya serem dan bengis, takut karena sering menakut-2i
orang. Sehingga membayangkannya membuat bulu kuduk merinding. Di samping itu ia diciptakan sebagai makhluk
yang tidak bisa dilihat oleh manusia, yang keberadaannya tidak diketahui pasti,
bisa saja di samping kanan, kiri atau di belakang, yang sekali-kali memunculkan
dirinya yang menakutkan.
Dari uraian beberapa
kajian, Sebenarnya jin itu tidak bisa menampakkan diri pada manusia. Kalau pun
ia menampakkan diri, mungkin akan berupa wujud lain, bukan wujud aslinya. Jin
hanya akan mengganggu manusia dengan cara yang sederhana. Misalnya,
menggerakkan horden, mengalirkan air, menjatuhkan barang, dan lain sebagainya.
Itu semua merupakan perbuatan jin untuk menakut-nakuti manusia. Dan biasanya
manusia sendiri pun ketika tahu ada hal yang ganjil, langsung merasa dirinya
tidak aman. Padahal, jin itu hanya iseng saja, yakni hanya untuk melihat
ketakutan manusia, hingga dia merasa puas bahwa ternyata manusia itu makhluk
yang penakut.
Perbuatan jin yang
demikian itu sebenarnya karena kebodohannya, Karena ia hanya mampu
menakut-nakuti manusia dengan cara yang sederhana. Sedangkan manusia, ia bisa
menciptakan sesuatu yang luar biasa. Dan akan lebih ditakuti oleh makhluk
lainnya, termasuk bangsa jin. Karenanya jika manusia takut dengan jin itu tidak
pada tempatnya, apalagi sampai bersekutu dengannya, merendahkan dirinya
sendiri, sehingga ia merasa jinlah yang memiliki kekuatan terbesar hingga mampu
membantu dirinya. Dengan kata lain, ia mengakui bahwa jinlah yang lebih kuat dan
mampu dari pada dirinya.
Orang yang besekuti
dengan jin adalah orang yang lebih bodoh dari jin, mereka hanya menipu orang
mensekutukannya, karena pada dasranya jin itu bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Surat Al Jin ayat 8:
وَأَنَّا
لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
“dan sesungguhnya kami pernah datang ke
langit dan mencoba mengetahui (rahasia) langit, namun kami mendapatinya penuh
dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api“Surat Al Jin ayat 9:
وَأَنَّا
كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ
لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
“dan sesungguhnya kami (para jin) dahulu
dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan
(berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba)
mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai
(untuk membakarnya)“Surat Al Jin ayat 10:
وَأَنَّا
لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ
رَشَدًا
“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui
(dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang
di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka“Dengan beberapa ayat tersebut, maka jelaslah bahwa berita yang dibawa jin untuk manusia peramal yang bersekutu dengannya adalah kebohongan*1. Ia hanya membisikkan karangannya sendiri, bila tepat makan semakin percayalah peramal, dan semakin yakinlah orang yang diramal, dan semuanya semakin sesat. Wallohu’alam.
--------Mr.
*1. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al A’raaf 27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar