Minggu, 05 Februari 2017

Hak Istri atas Suami

Hak Istri atas Suami

Allah berfirman: “Dan pergaulilah wanita itu dengan cara yang baik.” (an-Nisaa’: 19)
Allah berfirman: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (an-Nisaa’: 129)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Berpesan baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan paling bengkok adalah bagian atas. Oleh karena itu, apabila kamu paksa untuk meluruskannya, maka akan hancurlah ia, dan apabila kamu membiarkannya, maka akan bengkoklah ia selama-lamanya. Oleh karena itu perpesan baiklah terhadap wanita.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam satu riwayat dalam kitab ash-Shahihain dikatakan: Rasulullah bersabda: “Orang perempuan itu seperti tulang rusuk, apabila kamu paksa untuk meluruskannya, berarti telah menghancurkannya. Tetapi apabila hanya bersenang-senang dengannya kamu akan merasakan kepuasan dan ia masih tetap bengkok.”
Dalam hadits riwayat Muslim dikatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, tidak ada jalan bagimu untuk meluruskannya. Jika ingin bersenang-senang dengannya saja kamu akan merasa puas, tetapi ia masih tetap bengkok. Jika kamu paksa untuk diluruskan, berarti kamu menghancurkannya. Dan hancurnya berarti perceraian. Jadi, menghadapi wanita harus tetap bijaksana, agar tetap menjadi baik.”
Dari Abdullah bin Zam’ah ra. ia mendengar Nabi saw. berkhutbah dan bercerita tentang unta sebagai mu’jizat nabi Shaleh dan orang yang membunuhnya. Rasulullah saw. bersabda: “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, yaitu seorang laki-laki yang amat kuat dan gagah perkasa serta disegani kaumnya. Setelah selesai, beliau melanjutkan khutbahnya tentang wanita, dan memberi nasehat tentang bergaul dengan wanita. Beliau bersabda: “Salah seorang di antara kalian ada yang sengaja memarahi istrinya bahkan memukul bagaikan budaknya, lalu pada malam harinya mungkin ia bersetubuh dengannya.” Selanjutnya beliau menasehati para shahabat karena mereka tertawa ada yang kentut, beliau bertanya: “Mengapa salah seorang di antara kamu menertawakan sesuatu yang dia sendiri juga melakukannya?” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah seorang laki-laki mukmin memarahi seorang perempuan mukmin. Apabila tidak suka terhadap salah satu perangainya, maka masih ada perangai lain yang menyenangkan.” (HR Muslim)
Dari ‘Amr bin al-Ahwash al-Jusyamiy ra. ia mendengar Nabi saw. pada haji Wada’ berkhutbah. Setelah beliau memanjatkan pujian, sanjungan kepada Allah Ta’ala dan selesai memberi peringatan dan nasehat, beliau bersabda: “Ingatlah, berpesan baiklah terhadap istri-istri kalian. Sesungguhnya mereka memerlukan perlindunganmu. Sedikitpun kamu tidak boleh berbuat kejam terhadap mereka, kecuali mereka telah nyata melakukan kejahatan. Jika mereka melakukan kejahatan, janganlah kamu menemani mereka di dalam tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Bila mereka telah taat, janganlah kalian berlaku keras terhadap mereka. Ingatlah, sesungguhnya kalian mempunyai hak atas istrimu, dan istrimu juga mempunyai hak pada diri kalian. Hak kamu atas mereka, yaitu tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam kamarmu dan tidak mengizinkan orang yang tidak kamu sikai masuk ke dalam rumahmu. Ingatlah, hak mereka atas kamu adalah kamu bergaul dengan cara yang baik, terutama dalam memberi pakaian dan makanan.” (HR Tirmidzi)
Dari Mu’awiyah bin Haidah ra. ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah: “Apakah hak istri terhadap suaminya?” Beliau menjawab: “Kamu harus memberinya makan apabila kamu makan, harus memberinya pakaian apabila kamu berpakaian, tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh menjelek-jelekkannya, serta tidak boleh mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” (HR Abu Daud)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Dan orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya.” (HR Tirmidzi)
Dari Iyas bin Abdullah bin Abu Dzubab ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kammu memukul kaum wanita.” Kemudian Umar mendatangi Rasulullah saw. dan berkata: “Wanita-wanita kini berani kepada suaminya.” Mendengar yang demikian beliau membolehkan untuk memukulnya. Kemudian banyak wanita yang mengerumuni Rasulullah saw. mengadukan perlakuan suaminya. Lalu Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh banyak wanita yang mengerumuni rumah Muhammad untuk mengadukan perlakuan suaminya, maka mereka (suaminya) itu bukanlah orang-orang yang terbaik di antara kalian.” (HR Abu Dawud)
Dari Abdullah bin ‘Amr al-Ash ra, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Dunia adalah suatu kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang shalih.” (HR Muslim)

Tidak ada komentar: