Travel Warning Dicabut Turis AS ke Bali Masuk 10 Besar

By Republika Contributor

Pencabutan "travel warning" pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia menyebabkan masyarakat negeri itu semakin ramai berlibur ke Bali, bahkan jumlah turis AS masuk dalam 10 besar. Bertambahnya jumlah kunjungan turis AS, diikuti dari negara barat lainnya seperti Prancis, Jerman, Inggris yang naik rata-rata di atas 20 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik Bali, Ida Komang Wisnu di Denpasar, Senin.

Semakin ramai masyarakat negeri adidaya berlibur ke Bali tentu akan menambah semarak turis mancanegara melakukan perjalanan wisata mengingat semakin terjaminnya keamanan dan kenyamanan selama berkunjung di pualu seribu Pura ini.Komang Wisnu mengatakan, Jumlah turis asing yang datang langsung ke Bali selama 2007 sebanyak 1.664.854 orang, sudah dinilai cukup ramai, tetapi pada kurun waktu tahun 2008 akan semakin luar biasa penambahannnya.

Jumlah turis asing yang datang menikmati keindahan alam Bali selama Januari-Agustus 2008 saja, sudah tercatat 1.298.130 orang, atau naik 20 persen jika dibandingkan perioda sama 2007 yang hanya sebanyak 1.079.751 orang.
Dari kedatangan masyarakat internasional tersebut, wisatawan AS sejak dicabut "travel warning" semakin ramai berlibur ke Bali bahkan sudah tercantum dalam sepuluh besar negara penyumbang turis asing ke pulau Dewata.

Pelancong asal negeri Paman Sam itu selama Januari-Agustus 2008 tercatat 46.923 orang atau naik 30 persen jika dibandingkan perioda sama 2007 hanya 36.092 orang, turis Perancis naik 23 persen dari 42.281 menjadi 52.080 orang.
Wisawatan Jerman yang datang langsung ke Bali delapan bulan awal 2008 sebanyak 50.676 orang naik 18 persen dari perioda sama 2007 hanya 42.802 orang, pelancong Inggeris naik 20 persen dari 44.406 orang menjadi 53.567 orang.

Komang Wisnu semakin yakin dengan dicabutnya peringatan AS kepada masyarakatnya yang akan melakukan perjalanan wisata ke Indonesia, target wisatawan asing tertinggi sebanyak 1,9 juta orang tahun 2008 bisa tercapai.