Minggu, 12 Oktober 2008

Menjaga Kemuliaan Ramadhan Oleh Suprianto

Menjaga Kemuliaan Ramadhan Oleh Suprianto

Bulan suci Ramadhan 1429 Hijriyah yang penuh berkah dan ampunan itu telah berakhir meninggalkan kita. Datanglah hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal), yang di dalamnya sarat makna karena kita seperti manusia yang baru terlahir dari rahim sang bunda.

Puasa Ramadhan yang telah kita jalani sejatinya berbuah takwa sesuai dengan janji Allah SWT (QS Albaqarah: 183) yang harus kita pertahankan. Jangan sampai kita kembali terhanyut dalam euforia Lebaran yang bisa melalaikan kita untuk tetap mengabdi kepada Allah SWT.

Menjaga Kemuliaan Ramadhan memang sulit ketimbang kita meraihnya. Mungkin, selama Ramadhan, banyak di antara kita getol ke masjid untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah. Nah, untuk menjaga kemuliaan Ramadhan, kita niatkan di dalam hati untuk tetap menjaga shalat berjamaah di masjid walaupun saat-saat ini kita sedang dalam perjalanan kunjung-mengunjungi rumah famili untuk bersilaturahim.

Rasulullah SAW mengajarkan kita bahwa setelah puasa Ramadhan, ada amalan sunah yang sangat penting nilainya di sisi Allah SWT, yakni puasa enam hari di bulan Syawal. Mungkin, bagi sebagian orang terasa berat melakukan ini karena terbentur dengan tradisi halal bihalal pada pekan pertama Lebaran.

Memang, dalam kondisi seperti ini, puasa Syawal dirasakan amat berat. Namun, bila kita punya niat yang tulus untuk mencoba melaksanakan apa yang Rasulullah SAW ajarkan, pasti Allah SWT membukakan jalan bagi kita. Karena, puasa Syawal ini salah satu cara menjaga kemuliaan Ramadhan.

Kemudian, hal lain yang tak kalah pentingnya untuk tetap menjaga kemuliaan Ramadhan, kita pun tetap membaca, mengkaji, dan mengamalkan kandungan Alquran. Kemudian, shalat Dhuha, sedekah, dan qiyamul lail haruslah kita jalankan agar kita tetap pada trek sirathal mustaqim.

Amal ibadah di atas inilah yang dapat menjaga kemuliaan Ramadhan yang baru saja kita raih. Kita tingkatkan amal ibadah pada 11 bulan ke depan. Mudah-mudahan, kita masih bertemu Ramadhan yang akan datang. Amin. Wallahu a'lam bish-shawab.

Tidak ada komentar: