Senin, 13 Oktober 2008

FANTASI PERJALANAN

FANTASI PERJALANAN
Sebagai fantasi perjalanan anda, sangat tepat jika bertatap muka dengan para pedagang durian di sepanjang jalan raya luar kota. Alangkah baiknya anda kesempatan seperti itu jangan dibayangi penipuan yang tidak anda sukai.

Untuk mengurangi perasaan tertipu ketika membeli durian, berikut ini disajikan beberapa panduan dalam memilih durian di pinggir jalan, walaupun tidak selalu tepat namun dapat dijadikan pegangan secara umum:

a. Pilih buah yang kelima juringnya terisi sempurna. Kalau ada juring yang kosong (tidak berisi daging buah), biasanya bentuk buah menjadi tidak simetris (melengkung), duri mengecil, dan mengumpul.

b. Periksa seluruh permukaan kulit buah, jangan sampai ada lubang bekas ulat. Biasanya lubang ini berukuran sebesar kepala jarum pentul, kulit di sekelilingnya menjadi kecoklatan, dan sering terdapat bekas kotoran ulat (kalau belum dibersihkan oleh si penjual). Jangan percaya kalau si penjual mengatakan : “Aah, ini nggak apa-apa, cuma luarnya saja kok!”, karena di dalamnya daging sudah habis dan ulatnya gemuk-gemuk!

c. Pilih bentuk buah yang bulat membola karena biasanya mempunyai daging buah yang lebih tebal daripada buah yang berbentuk bulat memanjang. Ini logis karena ruang untuk daging buah menjadi lebih lebar, dan pembengkakan ini menyebabkan kulitnya agak lebar.

d. Jangan membeli buah durian yang dibungkus dengan daun aren, karena daun tersebut dapat menyembunyikan bagian yang cacat atau mungkin ujung kulit buahnya ternyata sudah merekah, sehingga dagingnya sudah masuk angin.

e. Durian yang sudah masak biasanya beraroma tajam, terutama pada bagian ujung buah. Perhatikan agar kulit di ujung buah belum merekah, tapi sudah mengeluarkan aroma. Tetapi berhati-hati jugalah pada ulah penjual yang nakal, karena dapat saja durian mentah diciprati oleh air cucian tangan (kobokan) orang yang baru saja makan durian, sehingga durian mentah pun dapat beraroma semerbak.

f. Durian yang sudah masak juga bisa diketahui dari suara gema bila kulitnya dipukul menggunakan gagang (tangkai) pisau. Bila bunyinya “…bluk…bluk…bluk…” itu tandanya buah sudah masak betul. Sebaliknya bila bunyinya “…plek…plek…plek…” tandanya belum enak dimakan. Seorang penjual durian yang sudah ahli bahkan cukup menggarukkan kukunya di atas duri-duri tajam, dan dengan ketajaman telinganya sudah bisa “mendengar” mana durian yang masak dan mana yang masih mentah.

g. Tangkai buah yang dipotong dengan pisau menunjukkan bahwa buah dipetik sebelum masak (mengkal), sehingga baru enak dimakan setelah diperam selama 2-3 hari. Durian jatuhan mempunyai ciri ujung tangkai buah yang tidak rata karena lepas dari dahannya secara alami, berarti buah tersebut sudah enak untuk langsung dimakan.

h. Tebal tipisnya daging durian dapat juga ditebak dari ketebalan tangkai buahnya. Tangkai buah yang tebal dan pendek cenderung menghasilkan daging buah yang tebal, karena semakin besar diameter dan semakin pendek tangkai buahnya maka akan semakin cepat dan banyak karbohidrat masuk dari daun ke dalam buah, sehingga akhirnya daging buah menjadi lebih tebal. Sebaliknya, bila tangkai buah kurus dan panjang, maka daging buah yang dihasilkan cenderung tipis.

i. Untuk menentukan apakah ukuran biji besar atau kecil, angkatlah dua buah durian yang besarnya sama. bila salah satu terasa lebih ringan, maka isinya berbiji kecil, dan kemungkinan daging yang dapat dimakan lebih banyak.

j. Buah yang berduri kecil dan rapat cenderung berdaging lembek (kadar airnya tinggi), sedangkan buah yang berduri besar dan jarang akan berdaging lebih kering.

k. Warna daging buah agak sulit untuk ditebak dari penampilan luar buah durian. Tetapi ketika masih di pohonnya, coba tengok warna bagian belakang daunnya. Bagian atas daun jelas berwarna haijau, tetapi bagian belakangnya dapat berwarna keperakan atau keemasan. Daun yang keperakan biasanya menghasilkan buah berdaging putih, sedangkan daun yang keemasan akan berdaging buah kekuningan.

l. Jangan membeli buah yang berukuran terlalu besar (lebih dari 4 kg), karena seringkali daging buahnya masak tidak merata. Bagian tengah dan ujung sudah cukup empuk dan enak dimakan, tetapi bagian pangkalnya masih keras dan belum manis.

m. Bila satu buah contoh yang dibuka ternyata berkualitas baik, maka carilah buah dari varietas yang sama (berasal dari satu pohon), karena besar kemungkinan kualitasnya akan sama pula. Cirinya adalah warna kulit, bentuk duri, dan bentuk buah sama

Tidak ada komentar: