Senin, 13 Oktober 2008

Bermain, Dukung Kreativitas Anak

Bermain, Dukung Kreativitas Anak

By Republika Contributor

Bermain, Dukung Kreativitas Anak

JAKARTA-- Sebagai Orangtua, senang rasanya jika si kecil berhasil memenangkan lomba mengarang. Atau, ketika putri Anda berhasil meraih juara melukis. Berbagai ketrampilan tersebut erat kaitannya dengan kreativitas.

Mengembangkan kreativitas anak ternyata bukan hal mudah untuk dilakukan. Diperlukan pengertian dan keterlibatan langsung orangtua dalam prosesnya.

Para ahli menyimpulkan bahwa pada dasarnya terdapat tiga ciri dominan yangdimiliki oleh anak kreatif yaitu spontan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan tertarik pada hal-hal baru. Setiap anak memiliki kemampuan dasar kreativitas tersebut sejak dini, hanya saja perkembangannya tidak sama pada masing-masing anak.

Diane E. Papalia, seorang ahli perkembangan manusia dalam buku Human Development mengatakan, anak berkembang dengan cara bermain. Dunia anak-anak adalah dunia bermain.

Saat bermain anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang dia tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri.

“Dengan bermain, anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar (learn) kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya (need). Lewat bermain, fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain akan berkembang,” ujar Papalia.

Bermain tentunya merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Menurut ahli perkembangan anak dalam buku Children, Play, and Development, Hughes mengatakan, harus ada lima unsur dalam suatu kegiatan yang disebut bermain.

Kelima unsur tersebut adalah yaitu tujuan bermain adalah permainan itu sendiri dan si pelaku mendapat kepuasan karena melakukannya, bukan untuk misalnya mendapatkan uang. Kemudian, dipilih secara bebas dan dilakukan atas kehendak sendiri serta tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa. Juga harus ada unsur menyenangkan, dinikmati dan khayalan
didalam kegiatannya.

Ketika bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang dia miliki tentang dunia dan kemudian juga sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan baru, dan semua dilakukan dengan cara yang menggembirakan hatinya.

Bahkan lewat permainan (terutama bermain pura-pura/role-playing) orangtua juga dapat menemukan kesan-kesan dan harapan anak terhadap orangtuanya dan keluarganya. Bermain pura-pura menggambarkan pemahamannya tentang dunia dimana dia berada.

Kreativitas anak juga semakin berkembang lewat permainan, karena ide-ide original keluar dari pikiran anak-anak, walaupun kadang-kadang terasa abstrak bagi orangtua.

Untuk mengembangkan kreativitas anak, maka orangtua harus mampu menelusuri bakat dan minatnya, mendorong, menghargai, dan menanamkan kepercayaan diri sekaligus terlibat dalam proses kreativitas anak. (berbagai sumber/ri)

Tips

Orangtua dapat membantu memacu kreativitas anak dengan memperhatikan beberapa hal seperti berikut :

  • Sediakan ruang dan kebebasan untuk bermain dan bereksplorasi bagi anak. Bebaskan anak memilih sendiri media permainannya, jangan terlalu diatur. Biarkan anak merasa tenang, nyaman, dan menikmati proses kreativitasnya tanpa Anda terlalu turun tangan mengaturnya.
  • Orang tua yang terlalu berlebihan memberikan berbagai hal kepada anak cenderung memiliki anak yang kurang kreatif. Ciptakan lingkungan yang terbuka dan menerima anak apa adanya.
  • Dukung pertumbuhan kreativitas anak Anda dengan memberikan nutrisi tepat yang sesuai dengan perkembangannya. Kekurangan atau kelebihan gizi akan menghambat proses kreativitas anak.
  • Dunia bermain adalah dunia anak-anak, tapi mereka membutuhkan peran orangtua agar merasa aman dan nyaman. Tidak hanya anak merasa senang dan bahagia ketika bermain, dengan bimbingan yang tepat dari orangtua maka potensi diri anak juga dapat berkembang secara maksimal.

Tidak ada komentar: